Life is Beautiful!


Minggu ini semua murid kembali bersekolah. Memang ada kebijakan dari menteri pendidikan tentang pembukaan sekolah. Tapi saya nggak tahu pada prakteknya berapa sekolah yang sudah benar-benar "buka" di lapangan. Mungkin baru persiapan-persiapan.

Ada banyak polemik dari pembelajaran di sekolah. Salah seorang kawan saya yang tinggal di Eropa, tepatnya di salah satu wilayah Nordik, anak-anaknya sudah bersekolah seperti biasa sejak tahun kemarin.

Alasan pemerintah,

"Terlalu banyak di rumah tidak bagus untuk kesehatan kejiwaan anak-anak."

Tentu saja ada perbedaan signifikan angka pandemi di sana dan disini ya. Saat itu kondisi disana sudah "terkontrol".

Belajar secara online memang memiliki banyak cons yang membuat anak mudah menjadi demotivasi. Ditambah bila ada pembatasan-pembatasan protokol kesehatan, kesulitan bersosialisasi dan sebagainya. Kecuali memang pengajar di sekolahnya pandai membangun suasana dan jeli melihat kondisi murid.

Namun pada faktanya, hampir semua orang saat ini mengalami stress. Ketika tidak bisa mengatasi emosi sendiri, bagaimana bisa memenuhi kebutuhan emosional orang lain?😑

Hari gini mungkin sedikit yang bisa bilang bahwa...

...Life is Beautiful

Anyway busway. Ada yang pernah nonton film berjudul diatas, nggak?


Jadi setting ceritanya di Italia. Sebuah keluarga yaitu Guido, Dora dan Giosuè, ayah, Ibu, dan anak laki-laki kecil, yang hidup di perang dunia II. Saat mereka ditangkap oleh Nazi dan dimasukkan ke kamp konsentrasi, Guido entah bagaimana masih bisa berkomunikasi dengan anak.

Guido bilang bahwa semua ini adalah sebuah permainan. Siapa yang tidak rewel, minta ketemu ibu, bisa bersembunyi dengan baik, dsb akan dapat poin. Hadiahnya dapat tank.

Ada masa saat si anak lelah dan merasa ingin berhenti "main". Kala itu si Ayah berulang-ulang memotivasi Giosuè untuk terus ikuti "permainan" dan mengingatkan akan hadiahnya.

Sampai kamp konsentrasi bubar, Giosuè tidak pernah tahu apa yang sebetulnya terjadi. Karena di akhir dia berhasil "memenangkan permainan" saat tank tentara Sekutu memasuki Italia.

====

Belajar dari film tersebut, tugas orang tua di masa pandemi ini memang berlipat ganda.

Bisa nggak seorang dewasa jadi seorang Guido, yang sudah disiksa sampai parah banget, tapi masih bisa "playful" dan memproteksi pemikiran anak dari suramnya dunia saat ini di hadapan mereka? Saat semua kanal berita bisa diakses, saat di ruang keluarga kita bicara tentang kasus terbaru pandemi di hadapan mata-mata muda.

Gw nggak bilang yang belum berkeluarga atau memiliki anak hidupnya di masa pandemi nggak berat. Kita punya batu ujian sendiri-sendiri, yes. Ada kenalan yang tinggal sendiri di kosan, dia berjuang dengan tuntutan WFH dan extreme loneliness. Itu tidak mudah juga, gw bilang. Sementara kita yang hidup dalam satu keluarga perlu memenej emosi sendiri, di sisi lain juga harus menjaga mood anggota keluarga.

Mungkin sama seperti Giosuè, ada satu titik dimana seseorang ingin menyerah. Mulai mengabaikan protokol-protokol kesehatan. Bermalas-malasan atau memanfaatkan kondisi yang ada. Kemudian jatuh dalam perasaan depresi. Di saat itu seorang Guido harus muncul.

Gw dan pasangan mungkin seperti itu, bertukar peran terus. Nggak ada tuh kita pura-pura kuat. 😩 Terima perasaan pasangan, setelah itu let it go. Have fun. 👾

Di masa Pandemi begini, tentu rasanya benar-benar menyebalkan. Apalagi banyak sekali tanggung jawab yang harus dituntaskan, menyangkut orang lain. Saat itu gw bisa memilih untuk tenggelam dalam frustasi dan kekusutan atau yah..menganggap ini sebuah permainan.

Lesson learned..

Tantangan orang tua di masa pandemi sekarang...😬

Bagaimana cara agar anak-anak menikmati every moment of the day. Tanpa harus jatuh bosan. Dan "tertarik" menjadi seorang dewasa, jauh sebelum waktunya.

It's another game, bernama membangun rutinitas, membuat hidup menjadi tampak senormal mungkin, sehingga menyenangkan bagi semua orang untuk dikenang dengan sedikit imajinasi. 🤡🤠 Melindungi pikiran anak-anak dari berbagai bentuk pesimisme dan demotivasi dari luar sana.

Kita nggak pernah tahu stimulus macam apa yang didapatkan anak-anak dari orang sekitar. Bagaimana perasaan mereka menghadapi kondisi sekolah online ini...

It's not an easy job, I know.


Sama seperti kasus Guido dan Giosuè, masing-masing dari kita punya "permainan yang harus dimenangkan."

Semoga anda bisa memenangkan permainan ini, ya. Berhasil mendapatkan "hadiah" kepuasan atas hal-hal remeh yang layak disyukuri. Karena, sekali lagi, kawan..

...bukankah hidup ini begitu indah?

===

Apa masalah terberatmu di tahun 2020 yang berhasil kamu atasi?


Gambar : pixabay.com & Life is Beautiful Movie

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.